Menyenangkan. Itulah kata yang mungkin bisa menggambarkan Bangun Lagi Dong Lupus.
Sejak novel ini pertamakali muncul pada 1986, tulisan Hilman
Hariwijaya ini langsung ‘melegenda’ di kalangan anak muda dan anak-anak
yang lebih muda lagi saat itu. Kepopuleran novel Tangkaplah Daku Kau Kujitak
ini langsung membuahkan film dengan judul yang sama satu tahun
kemudian, dan lima film kemudian. Setelah penampilan layar lebar
terakhir pada 1991, masyarakat Indonesia kini bisa kembali menikmati
aura positif Lupus dalam film besutan Benni Setiawan ini.
Bangun Lagi Dong Lupus berkisah tentang kehidupan Lupus
(Miqdad Addausy), si anak baru di SMU Merah Putih. Bagaikan takdir, di
hari pertamanya itu ia bersinggungan dengan Poppie (Acha Septriasa).
Kecantikan Poppie berkesan di hati Lupus. Namun sayangnya Poppie sudah
ada yang punya. Halaman baru kehidupan Lupus tidak hanya indah dengan
kehadiran Poppie, tetapi juga ada Boim (Alfie Alfandy) yang super kocak,
Gusur (Jeremy Christian) yang puitis, dan Si Kutu Buku Anto (Fabila
Mahadira). Layaknya anak SMU pada umumnya, problema yang mereka hadapi
tidak jauh-jauh dari urusan sekolah. Poppie sibuk membuat sekolah.
Lupus sibuk dalam lomba peduli lingkungan Go Green. Tapi di antara
tugas-tugas sekolah ini, tentu saja ada romansa dan persahabatan yang
menjadi elemen drama film ini.
Hilman menciptakan tokoh Lupus sebagai tokoh idola yang selalu
membawa nilai-nilai positif. Sesuatu yang mungkin semakin ke sini
semakin terkikis di kalangan muda. Ketika kita dibombardir dengan
tayangan televisi penuh intrik, dengki, mata melotot dan teriak-teriak,
Lupus menjadi angin segar yang menyejukkan. Ia selalu membawa
nilai-nilai luhur. Lupus menjalankan tugas sekolah dengan sangat baik.
Ia menghormati, menghargai dan menyayangi sesama termasuk keluarga,
teman-teman, dan guru. Ia pun merupakan ‘teman tapi mesra’ Poppie yang gentleman.
Bangun Lagi Dong Lupus juga membawa nilai-nilai kesederhanaan. Jangan harap Anda melihat anak-anak SMU yang sibuk bermain smart phone. Semua
karakter menggunakan HP ‘jadul’ yang hanya berfungsi untuk telepon dan
sms. Kebanyakan dari mereka pun meggunakan transportasi umum atau
berjalan kaki untuk mondar-mandir dari dan ke sekolah. Ketika anak muda
kini menggunakan bahasa AL4Y dan ber-’beb’ ria, Gusur menggunakan bahasa
yang tertata rapi bahkan puitis. Bahasa Gusur yang unik dan selera
humor Boim yang super gokil pastinya mengundang tawa penonton (Alfie
Alfandi tampaknya memang terlahir menjadi komedian. Setiap kali dia in-frame, tingkah polahnya tidak pernah berhenti membuat saya tertawa!)
Meski pendatang baru, Miqdad mampu menghadirkan penampilan yang
natural ketika beradu akting dengan aktris Acha Septriasa. Miqdad
tampaknya memiliki bakat alami sebagai aktor. Selama beradu akting
dengan lawan mainnya, siapa pun itu, Miqdad tidak pernah melepaskan
pandangan dari mereka. Inilah yang menjadi alasan mengapa mimik wajah
dan reaksi Miqdad realistis. Chemistry antara seluruh aktor utama dan
pembantu terjalin baik.
Kehadiran sejumlah cameo menjadi kejutan manis bagi
penonton. Aktor Didi Petet, Firda Razak, Cici Tegal, Debby Sahertian,
Ira Maya Sopha, Dedi Mizwar dan sang produser Eko Patrio membawa kita
pada masa keemasan pertelevisian Indonesia di tahun 90an. Penampilan
mereka sedikit, namun sangat mengesankan. Membuktikan bahwa talenta
tulen takkan lekang oleh waktu.
Hilman mengingatkan kita mengapa Lupus begitu sensasional. Bersama
Benni Setiawan, Hilman meramu dialog sederhana yang cerdas, lucu dan
mengena. Gaya suntingan yg pas juga membantu menciptakan momen-momen
lucu dalam film ini.
Bangun Lagi Dong Lupus memang berlangsung pada jaman sekarang. Namun
era 80an uniknya terasa. Penggemar Lupus dapat bernostalgia. Sementara
penonton baru akan jatuh hati dengan karakter Lupus dan kawan-kawannya.
Keluar bioskop, saya puas dan berharap. Puas telah menonton film
berkualitas yang sangat menghibur, dan berharap makin banyak film
Indonesia berkualitas berjaya di negeri sendiri juga.
Referensi :
http://marissaanita.com/2013/04/06/bangun-lagi-dong-lupus/
http://www.21cineplex.com/bangun-lagi-dong-lupus-movie,3106,03BLDL.htm